Mengenal Lebih Dekat Ayam Kampung Super

Mengenal-Lebih-Dekat-Ayam-Kampung-Super

Istilah ayam kampung super kini makin dikenal luas kalangan peternak ayam. Ayam kampung super ini diperkenalkan oleh salah satu peternak ayam kampung yang berlokasi di Jawa Barat. Penggunaan istilah ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Utara. Para peternak dai darah lain mengira ayam kampung super itu adalah ayam yang unggul, istimewa, terbaik, bagus, dan seterusnya.

Dalam Kamus Super adalah lebih dari yang lain, luar biasa, istimewa. Penggunaan istilah Super pada ayam Super merupakan strategi pemasaran yang cukup efektif untuk memikat para peternak pemula yang baru memulai usaha. Namun, dibalik nama itu, terkandung makna yang agaknya sedikit menipu para pemula. Ketika mereka membeli dan mencoba memelihara ayam super, barulah akan menyadari ada yang aneh dari ayam super ini. Dengan ciri warna bulunya yang tidak sama dengan ayam kampung asli, dagingnya yang kurang alot, dan pertumbuhannya yang sangat cepat seperti ayam broiler.

Ayam Super bukanlah ayam kampung asli. Karena kata Super merupakan singkatan dari Su (Sudah) dan Per (Persilangan). Ayam Super adalah hasil persilangan antara ayam kampung jantan dengan ayam ras petelur betina yang diimpor dari luar negeri. Ayam ras petelur ini disebut juga ayam layer, yang memiliki produktivitas telur tinggi dan cepat besar. Inilah alasan mengapa peternak menyilangkan dengan ayam ras petelur yaitu untuk pertumbuhan bobot badan yang lebih cepat.

Ciri-ciri dari ayam super adalah bulu anak ayam yang berwarna kuning, berat badan anak ayam baru lahir berkisaran di 40-42 gr, bulu ayam dewasa akan dominan berwarna coklat dan putih. Ayam Super bisa mencapai bobot badan 1 kg dalam waktu 60 hari. Kehadiran ayam Super sudah ebih dari sepuluh tahun terakhir di Jawa Timur dan telah dikenal dengan sebutan ayam Joper (Jowo Persilangan). Ayam Joper ini makin meluas di Jawa seiring dengan tingginya permintaan ayam kampung. Perkembangan ayam joper meluas sampai ke Jawa Barat, Banten, Kalimantan, dan Sumatera. Ayam Super atau Joper semakin banyak dipelihara karena produktivitas ayam kampung asli pada saat itu cenderung lambat sehingga para peternak mencari jalan cepat.

Ayam Super memang menjadi jawaban dari soal lambatnya pertumbuhan ayam kampung. Namun, ayam Super juga memunculkan permasalahan. Kehadirannya mendapatkan penolakan dari para peternak ayam kampung asli. Alasan penolakan itu adalah ayam super atau joper mengancam plasma nutfah ayam asli Indonesia, persilangan ayam ini berpotensi merusak darah ayam asli Indonesia yang berdampak kepunahan ayam asli dan peternak ayam kampung asli menolak penjualan ayam super yang menggunakan nama ayam kampung.

Ayam Super memang telah berkembang pesat di Pulau Jawa. Namun ayam Super tidak diminati di beberapa pulau seperti Sumatera, Kalimantan, NTB, NTT, Bali, dan Papua. Perbedaan warna bulu ayam dan rasa dagingnya yang membuat beberapa wilayah tidak berminat dengan ayam Super.

Sampai hari ini, kehadiran ayam Super atau Joper masih menjadi polemik yang berkepanjangan di kalangan para peternak. Terlepas dari itu, hendaknya para peternak pemula mengenal ternak apa yang akan dipelihara. Selain itu juga, masyarakat umum sebagai konsumen akhir dari produk pangan ini mengetahui adanya perbedaan antara ayam kampung asli dan ayam Super atau Joper.